.quickedit{ display:none; }
WELCOME TO MY BLOG

Rabu, 19 Januari 2011

Frosen shoulder (Kaku Sendi bahu)

Frosen shoulder (Kaku Sendi bahu)


Sendi dikatakan sebagai sendi apabila kehilangan jangkauan gerak di semua aspek gerak.Keterbatasan ini tidak hanya terjadi pada saat pasien menggerakkan bahunya saja, akan tetapi ketika juga pemeriksa/dokter melakukan test gerakan dan posisi bahu dalam kondisi relaks.Istilah lain dari frozen shoulder yaitu adhesive capsulitis.


Apa penyebab frozen shoulder?

Frozen shoulder bisa disebabkan oleh peradangan,luka, penebalan, dan penyusutan dari kapsul sekitar sendi bahu. Beberapa injurypada bahu yang bisa menyebabkan frozen shoulder, termasuk tendinitis, bursitis, and rotator cuff injury. Frozen shoulders lebih sering terjadi pada pasien dengan diabetes, peradangan kronis sendi bahu, atau setelah operasi dada atau payudara, immobilitas dari bahu juga dapat menyebabkan frozen shoulder.


Bagaimanakah diagnosa frozen shoulder?

Sendi dikatakan frozen shoulder selama pemeriksaan menunjukkan bahwa terdapat keterbatasan gerak yang cukup signifikan baik oleh pasien sendiri atau oleh pemeriksa yang menggerakkannya. Untuk mengetahui penyakit penyakit yang berkaitan dengan bahu dapat di diagnosa melalui riwayat penyakit, pemeriksaan, test darah dan pemeriksaan x-ray pada bahu.

Jika perlu, untuk mengtahui diagnosis lebih pasti dapat dilakukan pemeriksan x-ray dengan menggunakan kontras yang di suntikkan ke sendi bahu sebagai tanda pengerutan atau penyusutan kapsul sendi bahu.Jenis tindakan ini dinamakan dengan arthrography. Jaringan disekitar sendi juga dapat dilihat dan dievaluasi dengan menggunakan MRI (Magnetic Resonance Imaging)

Stadium Frozen shoulder
Ada 3 stadium frozen shoulder, setiapnya berlangsung sekitar 4- 6 bulan, dengan ditandai gejala gejala klinis. Pada tingkat pertama "freeze", bahu dengan terus menerus kehilangan gerakan pasif dan menyebabkan nyeri yang memburuk. Untuk stage kedua "frozen" ditandai dengan kekakuan yang berlanjut dan adanya perbaikan dari nyeri dan peradangan .Pada stadium ketiga "thawing" dengan tanda adanya keterbatasan gerak sendi yang mulai berkurang, dan "range of motion" sendi yang bertambah. Biasanya pada stage ke tiga terapi lebih di intesifkan


Kondisi apa yang mirip dengan frozen shoulder?


Peradangan sendi bahu (arthritis)atau otot disekitar bahu hal ini dapat menyebabkan pembengkakan, nyeri atau kekakuan sendi sehingga berakibat terjadinya keterbatasan gerak dari bahu.
Injury dari tendon tunggal (tendon otot rotator cuff) dapat membatasi ruang gerak sendi, akan tetapi tidak semua arah gerakan terbatas. Sering sekali pada pemeriksaan sendi bahu pada injurytendon (misalnya pada tendinitis atau luka tendon), dokter ataupun pemeriksa dapat menggerakkan sendi bahu pada posisi relaks, dan jangkauannya lebih jauh dibandingkan apa yang dilakukannya sendiri.

Bagaimana frozen shoulder di terapi?

Terapi dari frozen shoulder biasanya memerlukan beberapa kombinasi yaitu ;obat obatan anti inflamasi, fisioterapi, dan suntikan cortisone di sendi bahu. Tanpa terapi tersebut kondisi frozen shoulder akan bisa menjadi menetap atau permanen.

Kunjungan fisioterapi yang rajin adalah merupakan kunci utama, untuk fisioterapi dapat dilakukan dengan tindakan meliputi short wave diathermiultrasound, stimulasi elektrik atau TENS ( Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation), manual terapi,ice pack, dan kadang dilakukan latihan latihan penguatan dari otot bahu. Waktu untuk fisioterapi dapat mencapai dalam hitungan minggu atau bulan untuk dapat pulih total, tergantung dari keparahan jaringan di sekitar sendi bahu.

Hal yang sangat penting bagi pasien dengan frozen shoulder untuk menghindari terjadinya injury kembali pada jaringan sendi bahu selama proses ini. Pasien harus menghindari gerakan gerakan yang sifatnya mendadak, gerakan menyentak, dan mengangkat bebabn berat dengan menggunakan anggota badan yang terkena.

Kadang kondisi frozen shoulder menunjukkan resistensi terhadap fisioterapi ataupun pengobatan. Pasien dengan frozen shoulder resistensi dapat dipertimbangkan dengan operasi arthoscopic atau manipulasi dengan anesthesi dengan tujuan melepaskan jaringan yang mengkerut pada kapsul sendi.
Akan tetapi dengan manipulasi juga mengundang resiko terjadinya fraktur (patah tulang) humerus (bahu)

Hal yang sangat penting bagi pasien yang menjalani manipulasi bahu untuk melakukan latihan aktif sendi bahu setelah dilakukan prosedur tersebut. Hanya oleh latihan yang terus menerus pada sendi bahu yang membuat fungsi gerakan dan mobilitas dapat tercapai optimal.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More